Konspirasi seputar kematian sang Fuhrer Adolf Hitler sampai kini masih banyak orang yang belum percaya kalau Hitler benar-benar mati di dalam Bunkernya di Berlin. Berbagai teori konspirasi lahir mengatakan kalau sang Fuhrer berhasil menyelamatkan diri dari kepungan tentara merah soviet.
Kemudian mitos berkembang tentang pelarian diri Adolf Hitler ke Argentina, persembunyian di pangkalan Antartika sampai cerita pemimpin Nazi itu hidup dan tinggal sampai akhir hayatnya di Indonesia dengan merubah identitas sebagai dr Poch.
Tentara Soviet Memeriksa Darah di Tepi Sofa Bekas Adolf Hitler Bunuh diri Bersama Istrinya Eva Braun di Bunker Rahasianya
Dengan pemeriksaan gigi Hitler akan dapat dipastikan apakah yang sebenarnya terjadi menjelang kematian Hitler. Mengutip dari detik.com, Kondisi gigi pemimpin NAZI Jerman Adolf Hitler sangat buruk. Hal itu memudahkan tim Soviet mengidentifikasi mayat hangus Hitler yang ditemukan di puing-puing pusat komandonya di Berlin, awal Mei 1945.
Sebuah tim patolog Perancis baru-baru ini diizinkan untuk memeriksa set gigi yang disimpan di Moskow itu. Inilah untuk pertama kalinya Rusia mengizinkan pemeriksaan terhadap barang-barang bukti itu, lebih 70 tahun setelah Perang Dunia II berakhir. Hasil penelitian tim Perancis diterbitkan akhir pekan lalu di European Journal of Internal Medicine.
Lubang Tempat Jasad Hitler disemayamkan setelah Tubuhnya Dibakar oleh Ajudannya
‘Giginya asli kepunyaan Hitler, kami memastikan tidak ada keraguan, benar-benar akurat,’ kata ahli patologi Philippe Charlier kepada kantor berita Perancis AFP. ‘Kemudian Studi kami juga membuktikan bahwa Hitler meninggal pada tahun 1945.
Ini bisa dibuktikan pada set gigi Hitler tidak menunjukkan jejak daging, suatu hal yang membuktikan bahwa Hitler memang vegetarian. Tim peneliti juga diizinkan melihat potongan tengkorak Hitler untuk mengkonfirmasi bagaimana cara dia melakukan bunuh diri.
Fakta Hitler Mati bunuh diri di Dalam Bunker Fhrerbunker
(foto suasana di dalam ruang tengah Bunker, tempat pengawal Hitler berjaga)
Temuan baru ini mungkin tetap tidak akan mengakhiri kisah-kisah yang bertebaran sampai ke Indonesia, bahwa Adolf Hitler berhasil lolos dari Berlin dan tidak melakukan bunuh diri tahun 1945.
‘Kita bisa menghentikan semua teori konspirasi tentang Hitler,’ kata Charlier. ‘Dia (Hitler) tidak melarikan diri ke Argentina di kapal selam; dia tidak sembunyi di sebuah pangkalan di Antartika, melarikan diri ke Indonesia atau tinggal di sisi gelap bulan.’ Hitler si kumis tipis melengkung itu mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri bersama kekasihnya Eva Braun di pusat komando bawah tanahnya yang disebut Fhrerbunker di Berlin.
Tentara Soviet Memakai Telepon di kamar Eva Braun
Pada tanggal 30 April 1945, pasukan Merah Soviet telah merangsek sampai jarak 500 meter dari Fhrerbunker. Dalam situasi terkepung dan nyaris tidak bisa berkomunikasi dengan sisa-sisa pasukannya, Hitler sang Fuhrer menyadari bahwa impiannya tentang kerajaan Jerman yang baru sudah berakhir, Dinasti kekuasaannya telah berakhir tak ada lagi kebangkitan Jerman.
Sore harinya, Hitler masuk ke ruang pribadinya bersama kekasihnya, Eva Braun. Dia lalu menelan kapsul berisi racun sianida sambil menembakkan pistol ke dalam mulutnya. Eva Braun juga bunuh diri dengan kapsul sianida tapi tidak menggunakan senjata.
Hitler menyadari bahwa di Italia rakyatnya mencemarkan jenazah bekas penguasa ditaktor Benito Mussolini yang mereka benci, Hitler meninggalkan instruksi agar mayat dia dan Eva Braun dibakar. Para ajudannya lalu membawa jenazah mereka ke luar bunker dan membakarnya.
Hitler tak mau mayatnya dan jasad istrinya Eva Braun yang baru dinikahi beberapa hari itu jadi bahan mainan tentara soviet, ia bahkan memberikan racun sianida kepada anjingnya juga karna tak rela jika nanti anjingnya dibunuh dan dimakan oleh tentara merah soviet.
Mayat Hitler Ditemukan Pasukan Soviet
Pasukan Soviet baru menemukan mayat hangus terbakar itu tanggal 5 Mei 1945 dan mengidentifikasinya sebagai mayat Hitler. Para ahli militer Soviet membandingkan gigi mayat yang ditemukan dengan deksripsi yang diberikan asisten dokter gigi Kathe Heusermann. Identifikasi itu tidak sulit, sebab Hitler memakai protesa gigi yang unik. Belakangan, dokter gigi pribadi Hitler, Hugo Blaschke, mengkonfirmasi informasi tersebut kepada pihak Sekutu.
‘Giginya berada dalam kondisi yang buruk, sehingga ada dokter gigi yang menemaninya di bunker,’ kata Liubov Summ, cucu dari penerjemah Kathe Heusermann, Elena Rzhevskaya, kepada surat kabar Times dari Israel.
Menurut Elene Rzhevskaya, Kathe Heusermann bukanlah pendukung Nazi yang sungguh-sungguh, meski telah menyembunyikan seorang dokter gigi Yahudi dan mantan majikan di rumahnya. Kathe Heusermann diketahui meninggal dunia di Dsseldorf tahun 1995. Hasil penelitian gigi hitler telah menjadi bukti baru dan membantah semua konspirasi tentang kematian sang Fuhrer. Tak ada lagi nostalgia, para pengagum Hitler mau tak mau harus menelan kenyataan pahit ini.
No comments:
Post a Comment