Tuesday, May 24, 2022

Kota Tenggelam Thonis-Heracleion, Temuan Kapal dan Kuburan Mesir Kuno


European Institute for Underwater Archaeology (IEASM) melakukan penggalian di bawah laut, tepatnya di teluk Abu Qir di Alexandria, Mesir. Tim IEASM yang terdiri atas peneliti Mesir dan Prancis, menemukan sisa-sisa kapal militer buatan Mesir Kuno dan kompleks pemakaman bawah air di kota yang tenggelam, Kota Heracleion.
Mostafa Waziry, General Secretary of Egypt’s Supreme Council of Antiquities, mengumumkan penemuan sisa-sisa kapal militer di kota Thônis-Heracleion yang tenggelam. Kota tersebut menyisakan balok-balok besar kuil Amun yang terkenal pada abad kedua SM.

Pada masa itu, kapal angkatan laut sedang bersandar pada kanal di sisi selatan kuil. Kemudian terjadi peristiwa bencana yang menghancurkannya. Puing-puing dari kapal tersebut tenggelam di dasar kanal bersama dengan puing-puing kuil.

Ayman Ashmawy, Kepala Egyptian Antiquities Sector di Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir, mengatakan, "Kapal tersebut terdeteksi di bawah tanah liat keras sepanjang hampir 5 meter. Ia bercampur dengan puing-puing kuil berkat prototipe elektronik yang canggih," demikian Ancient Archaeology melansir.

Arkeolog Prancis, Franck Goddio menunjukkan bahwa penemuan kapal dari abad ke-2 masih sangat langka, dengan satu-satunya contoh adalah Kapal Punic Marsala. Berdasarkan perspektif arkeologis, kapal-kapal Helenistik jenis ini sama sekali tidak dikenal sebelumnya.

Ehab Fahmy, kepala Central Department of Underwater Antiquities, mengatakan bahwa studi sebelumnya menunjukkan lambung kapal ini dibangun dalam tradisi klasik. Ia masih mengandalkan sambungan tanggam dan duri yang panjang dan struktur internal yang berkembang dengan baik.


Pada saat yang sama, kapal ini juga menampilkan teknik konstruksi Mesir kuno. Bentuknya berupa kapal dayung yang sama-sama dilengkapi dengan layar yang besar, terbukti dari komponen kapalnya yang cukup besar. 

Kapal panjang ini memiliki bagian dasar kapal yang datar. Hal ini cukup menguntungkan dalam melakukan navigasi, baik di Sungai Nil maupun di dalam delta (tanah endapan pada muara sungai).


Terdapat beberapa ciri khas kapal buatan Mesir kuno. Ia memiliki tanda menggunakan kayu yang pernah digunakan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kapal tersebut dibangun di Mesir. Dengan panjang lebih dari 25 meter, ia memiliki rasio panjang-lebar mendekati enam banding satu.

Di kota tenggelam yang ditemukan, terdapat sebuah tumulus (gundukan kuburan) yang membentang di sepanjang pintu masuk kanal  bagian timur laut. Temuan ini mengungkapkan sisa-sisa area pemakaman Yunani yang besar. Semuanya diselimuti dengan persembahan yang mewah.

Penemuan ini dengan indah menggambarkan keberadaan para saudagar Yunani yang tinggal di kota tersebut. Mereka mengendalikan pintu masuk ke Mesir di muara cabang Kanopi Sungai Nil. Mereka berasal dari tahun-tahun awal abad keempat SM.


Orang-orang Yunani diizinkan untuk menetap di kota ini selama akhir dinasti Firaun. Mereka membangun tempat perlindungan mereka sendiri,  di dekat kuil besar Amun. Mereka telah hancur secara bersamaan, puing-puingnya ditemukan bercampur dengan puing-puing dari kuil Mesir.

Sisa-sisa penting kuil Amun terperosok ke dalam kanal, saat terjadi longsoran tanah akibat fenomena likuifaksi. Saat ditemukan, semuanya masih terlihat asli dan terjaga. Puing-puing tersebut adalah saksi sejarah dari tempat suci milik kota ini. Lokasinya kini berada di 7 km di bawah permukaan laut Mesir. 


Thônis-Heracleion selama berabad-abad adalah pelabuhan Mesir terbesar di Laut Mediterania, sebelum Alexander Agung mendirikan pelabuhan Alexandria pada 331 SM.

Lalu terjadi beberapa gempa bumi dan diikuti oleh gelombang pasang air laut. Kejadian itu memicu tanah di kawasan tersebut membaur dengan air laut. Hal tersebut menyebabkan bagian delta Nil seluas 110 kilometer persegi, bersama dengan kota Thônis-Heracleion dan Canopus, runtuh ke dasar laut.

IEASM bekerja sama dengan Underwater Archaeology Department of Ministry of Tourism and Antiquities, menemukan kedua kota tersebut dan kapal Mesir Kuno pada tahun 1999 dan 2001.

No comments:

Post a Comment