Sunday, January 23, 2022

Misteri Mumi Firaun: Tak Ada Jantung di Tubuhnya, tapi Penisnya Berdiri


Pada zaman Mesir kuno, ritual pemakaman para raja dilakukan secara khas, yaitu dengan pembalseman atau mumifikasi. Dalam ritual itu, ada berbagai makna yang dilibatkan, yang tujuannya semacam doa atau harapan bagi sang mumi. Hal semacam itu juga terjadi pada jasad Firaun Tutankhamun, yang meninggal di usia muda. Dia dimakamkan sebagai mumi, dengan simbol penis berdiri.

Sejak ditemukan pada tahun 1922 oleh tim yang dipimpin Howard Carter, mumi Tutankhamun menyandera imaji manusia: tentang peti berlapis emas dan timbunan harta karun, kisah Firaun Mesir yang bertahta di usia belia 9 tahun, juga 'kutukan' yang konon menimpa mereka yang mengusik makam dan jasadnya—termasuk rumor kematian misterius para penemunya.

Mumi Firaun Tut—demikian dia akrab disebut—dimakamkan di Lembah para Firaun (Valley of the Kings). Ia juga dibalsem dengan cara tak biasa. Jantungnya hilang, organ kemaluan dibalsem pada sudut 90 derajat alias tegak lurus, dan tertutup lapisan tebal cairan hitam yang membuat jasad Firaun muda itu terbakar.

Anomali-anomali pada mumi Tutankhamun menjadi perhatian para ilmuwan juga media. Dalam makalah yang dipublikasikan jurnal ilmiah berbahasa Prancis, Etudes et Travaux, ahli Mesir Salima Ikram, sekaligus pengajar di American University di Kairo, mengajukan alasan mengapa Tutankhamun dan firaun lainnya memiliki keanehan pada mumi mereka.

Menurut dia, kemaluan yang tegak lurus dan anomali lainnya bukan disebabkan kecelakaan selama pembalseman. Namun, diduga kuat sebagai kesengajaan agar sang firaun mirip Osiris, dewa dunia setelah mati.

Konon, organ intim yang tegak membangkitkan kekuatan regeneratif Osiris, cairan hitam untuk membuat kulit Tutankhamun berwarna mirip dengan sang dewa. Dan hilangnya jantung mengingatkan pada kisah Dewa Osiris yang dipotong-potong oleh saudaranya, Seth, dan jantungnya lalu dikubur.

Membuat penampilan Tutankhamun mirip Osiris diduga juga punya agenda lain. Untuk membatalkan revolusi keyakinan yang digagas Akhenaten, firaun yang diyakini sebagai ayah Tutankhamun.

Akhenaten mencoba menfokuskan kepercayaan Mesir pada penyembahan Aten—lingkaran matahari, dan menghancurkan gambaran dewa lain. Sementara Tutankhamun di masa pemerintahannya bertolak belakang dengan sang ayah, ia ingin mengembalikan Mesir ke tradisi awal, menyembah banyak dewa.

Salima Ikram mengakui, idenya itu spekulatif. Tapi, seandainya benar, itu bisa menjelaskan sejumlah misteri terkait pembalseman Tutankhamun dan pemakamannya.

Organ Intim yang Tegak

Organ intim Tutankhamun, yang sudah dibalsem, putus dari tubuh setelah muminya ditemukan. Spekulasi muncul di media, bahwa kemaluan itu telah dicuri. Detail seperti itu, diakui Salima Ikram, tidak ditemukan pada mumi lain. 

"Sejauh yang saya ketahui, tak ada mumi lain yang ditemukan dengan kemaluan yang ereksi," kata dia kepada situs sains LiveScience.

Ia yakin, itu ada kaitan dengan Osiris. "Kemaluan tegak membangkitkan kekuatan regeneratif Osiris yang paling kuat dan menjadi fitur 'mumi jagung', simbol klasik dari kelahiran kembali dan kebangkitan," tulis dia dalam makalahnya.

Mumi jagung adalah mumi artifisial yang diciptakan dalam periode berikutnya sebagai penghormatan untuk Osiris. Dibuat dari material campuran, termasuk biji-bijian.

Mumi yang Terbakar

Bukti terkuak dalam film dokumenter, yang menunjukkan bahwa mumi Tutankhamun pernah terbakar—diduga dipicu adanya minyak hitam dan resin yang dipakai di tubuhnya.

Pada Oktober 1925, Howard Carter, arkeolog yang memimpin tim yang menemukan makam Tutankhamun, menulis, "Sebagian besar detail tersembunyi di balik lapisan mengkilap hitam yang disiramkan ke peti dalam jumlah besar."

Menggunakan sejumlah besar cairan hitam, yang membuat mumi sang firaun kehitaman, disengaja untuk membuatnya mirip Osiris. "Berhubungan dengan Osiris sebagai penguasa tanah Mesir, yang hitam dengan humus dan subur. Serta sumber kesuburan dan regenerasi," kata Ikram.

Jantung yang Hilang

Anomali misterius lain adalah tidak adanya jantung dan penggantinya. "Padahal, organ itu adalah kunci kebangkitan kembali jasad," kata Ikram.

Dalam mitologi Mesir, jantung akan ditimbang dengan bulu, yang mewakili Dewa Maat, untuk menentukan apakah si mati layak mengalami kebangkitan. Namun, Ikram menambahkan, hilangnya jantung Tutankhamun bukan karena pencurian. Namun, sebagai referensi terhadap kisah terkenal dalam legenda Osiris.

Bukti lain yang menunjukkan pengaruh Osiris juga bisa dilihat di dinding utara ruang makam Tutankhamun. Di mana dekorasinya menggambarkan Tut sebagai Osiris.

"Tutankhamun ditampilkan sebagai Osiris sepenuhnya—bukan hanya mumi dibungkus," kata Ikram. "Merepresentasikan firaun sebagai Osiris relatif unik di Lembah Para Firaun."

Makam Firaun lain menggambarkan sang penguasa menyembah Osiris atau melakukan ritual persembahan. Bukan digambarkan sebagai Osiris.

Jika pendapat Ikram benar, pendapat itu akan melengkapi penyelidikan tentang mumi Tutankhamun. Namun, Carterlah yang kali pertama menulis soal firaun yang digambarkan sebagai Osiris. 

"Saat membuka mumi itu, Carter mungkin berpikir; firaun ini digambarkan sebagai Osiris, lebih dari kelaziman pemakaman lain," tulis Ikram.

Tutankhamun atau para pembalsemnya mungkin bertujuan membatalkan revolusi kepercayaan pada masa itu, yang dilakukan oleh pendahulunya.

"Mungkin kala itu model transformasi firaun dianggap tidak cukup, sehingga imam pembalseman membuat tubuh sedemikian rupa, sehingga benar-benar menekankan keilahian firaun dan identifikasi dengan Osiris," kata Ikram.




 

No comments:

Post a Comment