Saturday, January 1, 2022

Temuan harta karun ungkap kekayaan bangsa Viking di masa lalu

 


Penemuan dua harta karun tahun lalu membuat kehidupan era Viking di Pulau Isle of Man, Inggris, mendapat sorotan.

Harta karun pertama adalah koleksi perhiasan, yang meliputi gelang lengan emas langka dan bros perak besar. Adapun harta karun kedua adalah "celengan" era Viking, yang berisi tumpukan 87 koin perak dan 13 gelang lengan.

Dua bros penuh ornamen yang ditemukan pada 2018 juga dipamerkan untuk pertama kalinya.

Kurator arkeologi Manx National Heritage, Allison Fox, mengatakan bros oval berornamen itu sangat penting, karena menegaskan dugaan sebelumnya yang menyatakan bahwa para perempuan melakukan perjalanan ke pulau itu bersama rekan laki-laki Viking mereka.

Dia mengatakan bros adalah penemuan pertama yang membuktikan bahwa perempuan di pulau itu juga berasal dari Skandinavia. Temuan itu pun melengkapi "potongan gambar yang hilang" dari zaman itu.


Orang-orang Viking diperkirakan tiba di Pulau Isle of Man pada awal 800-an. Awalnya mereka berdagang, kemudian menetap di pulau itu.

Mereka berada di pulau Isle of Man selama empat abad dan pengaruh mereka baru berakhir pada 1266 M, ketika kendali diserahkan kepada Raja Alexander III dari Skotlandia.

Lokasi Pulau Isle of Man yang berada di Laut Irlandia membuat pulau itu menjadi pusat para pelancong, pedagang, dan pelaut.

Hal itu ditunjukkan dari barang-barang Viking yang menjadi koleksi nasional Inggris, yang terdiri dari kail dan jarum pancing, hingga pedang dan tumpukan perak.

Fox mengatakan bukti kedatangan mereka ditemukan di sebuah kuburan bangkai kapal yang ditemukan di Balladoole, dekat Castletown, pada pertengahan 1940-an.

Seorang laki-laki Viking ditemukan terkubur di kapal yang "berukuran sama dengan kapal perdagangan lokal" itu, bersama dengan "semua yang mungkin dia butuhkan di akhirat". Laki-laki itu diduga merupakan seorang pedagang karena tidak ditemukan pedang di sekitarnya.


Namun, dia mengatakan kuburan di utara pulau itu mencerminkan sesuatu yang lebih "mengerikan" dari praktik pemakaman bangsa Viking.

Dia mengatakan kuburan itu penting. Bukan hanya karena "isi dan kualitas harta benda" di dalamnya, melainkan juga adanya tengkorak dengan "tebasan besar di bagian belakang kepala".

Tengkorak itu diyakini milik seorang perempuan, yang selama ini dibaringkan di atas bekas kremasi hewan-hewan dalam kuburan itu, yang kemungkinan merupakan korban pengorbanan manusia.

Dia mengatakan perisai, ujung tombak, dan "pedang yang dipastikan memiliki kualitas tertinggi" yang digunakan untuk "melakukan hal-hal keji untuk mendapatkan cukup banyak uang", juga ditemukan di kuburan itu.

"Pedang yang ditemukan di kuburan Ballateare itu memiliki kualitas tinggi (di pulau itu), tetapi jika dibandingkan dengan tempat lain, kualitasnya juga masih tinggi," katanya.


Pemakaman era Viking lainnya, yang mungkin merupakan pemakaman yang paling terkenal di pulau itu, adalah "Pagan Lady", yang ditemukan di pulau timbul St Patrick's Isle pada 1984.

Pemakaman yang diperkirakan berusia sekitar 950 M itu telah dipindahkan ke pemakaman Kristen tanpa mengganggu kuburan yang ada. Bahkan tanpa menganggu isinya, yang mencakup kalung yang terbuat dari 51 manik-manik kaca, permata, dan amber warna-warni, yang beberapa di antaranya berasal dari abad ke-6.

Fox mengatakan kalung itu, bersama dengan barang-barang lain yang ditemukan di kuburan, menunjukkan bahwa orang di makam itu merupakan "orang yang sangat berpengaruh di masyarakat", meskipun identitasnya tetap menjadi misteri.

Bukan hanya kuburan yang mengungkap cerita dan kekayaan bangsa Viking di pulau itu.


Perak dari era Viking yang ditemukan di Isle of Man jumlahnya lebih banyak dibandingkan di tempat lain di Kepulauan Inggris. Kebanyakan temuan itu berasal dari sekitar AD1.000 dan seterusnya, yang menunjukkan bahwa ada banyak kekayaan di pulau itu selama periode tersebut.

Penemuan tunggal terbesar, yang dikenal sebagai timbunan Ballaquayle, ditemukan pada 1894 di Douglas, termasuk perak dengan total berat sekitar 2 kilogram.

Fox mengatakan temuan itu tidak hanya meningkatkan pemahaman tentang sejarah Manx (kelompok etnis di pulau Isle of Man), tetapi juga membantu menciptakan gambaran yang lebih jelas tentang periode tersebut di tempat lain.

"Tidak semua yang ditemukan di sini dibuat di sini, jadi umumnya mengisi kesenjangan pengetahuan tentang zaman Viking di berbagai wilayah," katanya.

Kuburan dan perak bukanlah hal terpenting yang ditinggalkan Viking.

Kehadiran mereka masih terlihat hingga hari ini, berupa nama-nama tempat seperti Jurby dan Snaefell. Pengaruh mereka yang paling menonjol adalah Tynwald, parlemen yang mereka dirikan selama mereka memerintah di pulau itu.

Nama itu berasal dari bahasa Norse Kuno, bahasa yang mereka gunakan, yang berarti tempat pertemuan majelis

"Viking lah yang memperkenalkan Tynwald," kata Fox.

"Mereka memutuskan bagaimana kita menjalani hidup, apa yang bisa kita lakukan dan apa yang tidak bisa kita lakukan.

"Itu warisan yang cukup kuat."

No comments:

Post a Comment