Dua patung Buddha paduan emas tembaga ditemukan oleh para arkeolog di barat laut Provinsi Shaanxi, Tiongkok. Penemuan ini menjadi patung Buddha tertua dari jenis ini yang ditemukan di Tiongkok.
Dikutip Arkeonews, dua patung Buddha itu ditemukan bersamaan dengan penggalian pemakaman kuno yang berasal dari Dinasti Han Timur (25-220 Masehi).
Patung-patung itu digali dari enam makam keluarga Dinasti Han Timur. Satu untuk Sakyamuni dan yang lainnya untuk Lima Tathgata. Kedua patung itu juga ditemukan bersama dengan peninggalan budaya lainnya dari 3.600 makam kuno di Provinsi Shaanxi.
“Detail kedua patung itu terungkap. Tinggi total arca Sakyamuni adalah 10,5 sentimeter, diameter alas duduknya 4,7 sentimeter, dan tinggi total Lima Tathāgata adalah 15,8 sentimeter dan lebar 6,4 sentimeter,” ujar para peneliti dari Akademi Arkeologi Shaanxi seperti dikutip Arkeonews pada 11 Desember 2021.
Para arkeolog mengatakan bahwa patung-patung ukiran itu diyakini secara luas mewakili keyakinan agama, namun tidak muncul sampai Periode Enam Belas Kerajaan. Tepatnya dimulai 200 tahun lebih awal dari penemuan-penemuan sebelumnya.
Berdasarkan hasil awal karakteristik pemodelan, analisis proses pembuatan, dan deteksi komposisi logam Buddha, dapat disimpulkan bahwa kedua patung tersebut bergaya Gandhara dan dibuat secara lokal.
“Kedua patung Buddha memiliki nilai penelitian penting untuk pengenalan dan Sinisisasi budaya Buddha,” kata Li Ming, seorang peneliti di Akademi Arkeologi Shaanxi.
“Temuan patung Buddha sangat penting untuk studi pengenalan budaya Buddhis ke China dan lokalisasinya di negara ini,” tambahnya.
Pemimpin proyek arkeologi, Li Ming mengatakan situs penggalian yang disebut pemakaman Hongduyuan di utara Chang'an, saat ini dikenal sebagai Xi'an, ibu kota dinasti Han dan Tang Tiongkok kuno. Tempat tersebut adalah kuburan kelas tertinggi pada periode selain makam kaisar.
Sebagian besar dari mereka yang dikubur di pemakaman adalah kerabat kerajaan, pejabat senior, dan pejabat tinggi. Hal ini tercatat semuanya dalam buku-buku sejarah.
Dari Juni 2020 hingga November 2021, penggalian sebanyak 3.648 makam kuno di Kota Xianyang, Shaanxi telah dilakukan oleh Akademi Arkeologi Shaanxi. Penggalian pemakan tersebut mulai dari periode Negara-Negara Berperang (475 SM – 221 SM) hingga Dinasti Qing periode (1644-1911).
Sejauh ini, lebih dari 16.000 keping (set) peninggalan budaya telah dilakukan penggalian, hasilnya cukup banyak temuan arkeologi penting yang dilaporkan. Hingga saat ini, penggalian terus dilakukan di lokasi tersebut.
No comments:
Post a Comment