Pada tahun 1860, ditemukan sebuah batu dengan huruf Ibrani terukir di permukaannya. Dugaan pun menyeruak bahwa batu yang diduga berusia 2000 tahun itu tak lain adalah bukti dari keberadaan bangsa Yahudi Kuno di tanah Amerika, sebelum datangnya Christopher Columbus. Batu ini dikenal juga dengan nama Batu Suci Newark (Newark Holy Stone).
Juni 1860, David Wyrick menemukan sebuah artefak kuno di sebuah gundukan pemakaman kuno suku Indian yang berada sekitar 10 km sebelah selatan Newark, Ohio. Artefak kuno itu berupa keystone di mana terdapat huruf Ibrani pada permukaannya.
Seorang ahli geologi bernama Charles Whittlesey yang meneliti batu tersebut mengidentifikasinya sebagai novaculite. Novaculite adalah sebutan untuk batuan yang keras namun halus serta mengandung silika. Pada permukaan batu tersebut terdapat ukiran tulisan yang diterjemahkan sebagai: Qedosh Qedoshim (Maha Suci); Melek Eretz (Raja Bumi); Torath YHWH (Hukum Yahweh); dan Devor YHWH (Firman Yahweh).
Temuan Batu Suci Newark pertama |
Pada bulan November di tahun yang sama,Wyric dan beberapa tim arkeolog kembali menemukan sebuah mangkuk batu berukuran kecil (seukuran cangkir teh) dan juga sebuah batu pasir kotak yang di dalamnya berisikan batu kapur hitam. Di bagian tengahnya terdapat sosok seperti pria berjanggut yang sedang memegang tablet, dan mengenakan jubah. Pada lengkungan sosok itulah tulisan itu terukir.
Sama seperti penemuan keystone sebelumnya, pada artefak-artefak ini juga terdapat ukiran bahasa Ibrani. Setelah diteliti, tulisan yang terukir tersebut berarti Sepuluh Perintah Tuhan (The Ten Commandments).
Artefak-artefak kuno yang ditemukan sepanjang tahun 1860 itu yaitu batu kunci (keystone). mangkuk batu, dan juga dekalog kotak pasir kemudian diteliti. Hasil penelitian memperkirakan bahwa artefak-artefak itu datang dari sekitar tahun 100 SM-500 M, dan telah berusia sekitar 1500-2100 tahun.
Penemuan ini sontak membuat publik tercengang karena timbulnya dugaan bahwa nenek moyang kuno yang membangun gundukan pemakaman suku Indian itu tak lain adalah suku Israel yang hilang. Suku Israel yang hilang itu sendiri sebenarnya mengacu pada 12 suku Israel kuno yang pada masa penaklukan oleh Kekaisaran Neo-Asyur (tahun 722 SM) telah terusir dari Kerajaan Israel. Bangsa Yahudi sendiri meyakini bahwasanya suku-suku yang hilang ini akan kembali bersama dengan munculnya Mesias. Begitu kira-kira kepercayaan mereka.
Namun apakah hal ini benar adanya? Apakah nenek moyang bangsa Amerika tak lain adalah Suku Israel yang hilang itu?
Sebenarnya sejak awal penemuan artefak-artefak ini, kontroversi telah meliputinya. Banyak dugaan bahwa Batu Suci Newark ini sebenarnya adalah artefak palsu. Bahkan seorang rabbi Yahudi Jerman yang bernama Abraham Geiger melalui laman New York Times, mengatakan dengan tegas bahwasanya artefak itu hoax, lantaran batu pertama yang ditemukan ditulis dalam bahsa Ibrani modern.
Sanggahan rupanya tak hanya datang dari Abraham Geiger, Kolonel Charles Whittlesey dalam majalah Western Reserve Historical & Archaeological Tract tahun 1872 juga menyatakan hal serupa. Menurutnya batuan-batuan hasil temuan Wyrick tak lebih dari sekedar tipuan. Ia melihat bahwa gaya bahasa yang terdapat pada artefak-artefak tersebut sama sekali tak sesuai dengan gaya bahasa Ibrani kuno.
Setahun setelah kematian Wyrick, kembali diemukan artefak batu yang terukir huruf Ibrani. Dua batu yang ditemukan di pertanian timur Newark ini dikenal dengan The Wilson Mound Stones. Dan lagi-lagi keduanya dikategorikan sebagai artefak palsu. Apalagi tak lama setelahnya datang pengakuan mengejutkan dari Dr. John H. Nicol yang mengaku telah membuat artefak-artefak tersebut.
Pada tahun 1867, David M. Johnson dan Dr. N. Roe Bradner dari Pennsylvania kembali menemukan artefak batu bertuliskan huruf Ibrani. Batu ini ditemukan di lokasi yang sama tempat Wyrick menemukan artefak dahulu. Batu artefak kelima ini kemudian disebut pula dengan nama The Johnson-Bradner Stones.
Batu Suci Newark yang berada di Johnson-Humrickhouse Museum |
Dan seperti keempat batu sebelumnya, batu kelima ini juga dikategorikan sebagai artefak palsu. Saat ini kelima batu ini disimpan di Johnson-Humrickhouse Museum di Coshocton, Ohio. Sementara tempat ditemukannya artefak-artefak tersebut disebut pula dengan The Newark Earthworks.
Referensi :
50 Misteri Dunia Menurut Al-Quran (Adrie Mesapati, Arnie Sanib, Mutia Sari)
https://en.wikipedia.org/wiki/Newark_Holy_Stones
No comments:
Post a Comment