Tuesday, December 14, 2021

Penjelajah Pertama dan Penemu Benua Australia Bukan James Cook, Australia ditemukan Enam Abad Sebelumnya



Lima koin kuno terbuat dari tembaga dan bertuliskan aksara Arab pernah ditemukan di Australia bagian utara ini, bisa jadi akan memicu penulisan ulang sejarah Australia. Semua ini lantaran koin itu diperkirakan sudah ada sejak awal tahun 900-an dan diyakini berasal dari Afrika.

Illuminati Card Game Agenda - Rewriting History

Illuminati Card Game Agenda – Rewriting History

Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Senin (20/5/13), sejarah tertulis mengenai Australia hanya bisa ditemukan pada 1606, ketika penjelajah dari Belanda mendarat di wilayah itu.

Namun, para peneliti dari Universitas Indiana, Amerika Serikat, ingin mengetahui bagaimana koin tembaga ribuan tahun itu bisa berakhir di sisi lain Samudera Hindia enam abad sebelum kedatangan para penjelajah itu.

Pemimpin penelitian, yang merupakan ilmuwan asal Australia, Ian McIntosh mengatakan koin itu pertama kali ditemukan oleh seorang tentara bernama Maurie Isenberg pada tahun 1944.

Isenberg ditugaskan di Kepulauan Wessel, sebuah pulau tidak berpenghuni di sebelah utara pantai Australia, pada saat Perang Dunia II. Pada saat itulah ia menemukan koin-koin tersebut terkubur di bawah pasir.

Pada 1979, Isenberg mengirimkan koin-koin itu ke sebuah museum Australia dan sekarang McIntosh ingin melakukan penyelidikan bagaimana koin itu bisa sampai di Negeri Kangguru itu. Isenberg juga menandai lokasi penemuan koin pada peta dengan menggunakan tanda ‘X’.

Di waktu yang sama, Isenberg juga menemukan empat koin yang diperkirakan berasal dari zaman Kongsi Perdagangan Hindia-Timur (VOC), pada tahun 1690.

https://i0.wp.com/economictimes.indiatimes.com/photo/20185463.cms

Ian McIntosh

Penemuan ini turut mendukung klaim bahwa penjelajah Belanda sebetulnya telah menemukan Australia sebelum penjelajah asal Inggris, Kapten James Cook, pada 1770.

McIntosh dan timnya akan membuat sebuah ekspedisi ke lokasi penemuan itu pada bulan Juli mendatang. Koin-koin tembaga itu diperkirakan berasal dari bekas Kesultanan Kilwa, di Afrika.

Kesultanan Kilwa menggunakan koin-koin itu saat melakukan perdagangan di pelabuhan-pelabuhan dan memiliki hubungan dengan India pada abad ke-13 sampai ke-16.

Daerah Kesultanan Kilwa di Afrika berpengaruh dalam perdagangan hingga ke selatan Australia, yang kini telah hancur dan menjadi Warisan Dunia yang terletak di sebuah pulau di Tanzania.

Australia map3

wessel island pulau wessel australia

Pulau Wessel di utara Australia atau di selatan pulau papua, tempat ditemukannya koin tua tersebut.

Koin-koin tembaga itu menjadi koin pertama yang pernah diproduksi di kawasan sub-Sahara Afrika. Koin-koin ini juga hanya ditemukan di luar Afrika sebanyak dua kali. Pertama koin itu ditemukan di Oman pada awal abad ini dan kedua oleh Isenberg pada 1944.

kilwa tanzania

kilwa, Tanzania, Afrika.

McIntosh percaya koin-koin itu mengindikasikan bahwa ada rute perdagangan maritim yang menghubungkan Afrika bagian timur, negara-negara Arab, India, dan pulau-pulau penghasil rempah-rempah, sudah berusia lebih dari seribu tahun lamanya.

Jika teori itu terbukti benar, ini berarti sudah ada peradaban lain yang menemukan dan melakukan hubungan dengan Australia enam abad sebelum bangsa Eropa mendarat di benua terletak di selatan Asia itu.

Dengan begitu sejarah Australia berarti harus ditulis ulang! Teori lain menunjukkan koin itu mungkin terdampar di Kepulauan Wessel setelah terbawa dari sebuah kapal karam.

Ekspedisi McIntosh yang digelar pada Juli 2014 akan membantu para ilmuwan dan arkeolog menemukan jawaban bagaimana koin-koin itu bisa tiba di Australia.

aborigin australia trading with outsiders since 900AD

Suku Aborigin sudah mengadakan kontak dan perdagangan dengan dunia luar, termasuk dari Asia dan Afrika jauh sebelum James Cook datang.

McIntosh nantinya akan kembali ke lokasi yang ditandai dengan ‘X’ pada peta Isenberg, serta mencari sebuah rahasia gua Suku Aborigin. Gua itu dikatakan dekat dengan pantai lokasi penemuan koin dan diperkirakan penuh dengan harta karun lainnya.

Sedangkan dari wilayah Indonesia, terutama dari Nusa Tenggara Timur atau dari wilayah Maluku Selatan, keberadaan benua ini sudah diketahui jauh sebelum para penjelajah dari Barat tiba ditanah itu. Namun terkadang benua itu hilang dari pandangan akibat cuaca dilaut yang tak baik. Oleh karenanya benua ini kadang dapat terlihat, kadang pula tidak.

Dari namanya yang dipakai hingga saat ini, benua luas Australia adalah bahasa daerah Maluku yang artinya “kamu tidak melihat” (os tar lia), yang akhirnya dilafalkan oleh orang Inggris menjadi “Australia”. Jadi tahulah siapa yang lebih dahulu mengetahuinya dan kemudian menginjakkan kakinya disana. (sumber: Daily Mail / merdeka.com)

Ancient African Coins Could Rewrite Australia’s History

 

No comments:

Post a Comment