Antara 1700 dan 1725, Karibia adalah tempat yang tidak memiliki hukum. Ini menyebabkan kapal dagang melintasi laut lepas tanpa otoritas untuk melindungi mereka. Maka tidak heran jika periode ini menjadi zaman keemasan bajak laut.
Salah satu ciri yang khas dari bajak laut adalah penutup mata, setidaknya beberapa bajak laut mengenakannya. Ini menimbulkan pertanyaan, apa fungsi penutup mata ini?
Di antara alasan yang mungkin adalah mereka kehilangan satu mata dalam pertempuran. Ini masuk akal dan mungkin ada banyak perompak cacat yang memakai penutup mata.
Hipotesis lainnya adalah untuk melindungi penglihatan mereka yang beradaptasi dengan kegelapan. Ini dilakukan untuk berjaga-jaga jika bajak laut harus bertarung di bawah geladak yang gelap gulita.
Mata manusia dapat beradaptasi dengan cepat dari kondisi cahaya redup atau malam hari ke kondisi siang hari. Namun dibutuhkan waktu sebanyak 25 menit bagi mata untuk menyesuaikan diri dari kondisi terang ke tingkat cahaya rendah. Ini disebabkan oleh dua jenis sel penerima cah
Sel kerucut adalah sel peka cahaya yang dominan untuk penglihatan siang hari. Sel ini juga bertanggung jawab atas penglihatan warna. Sel-sel ini telah berevolusi untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kondisi cahaya. Sel kerucut dan batang berperan dalam penglihatan malam dan penglihatan siang hari.
Namun sel batang adalah sel peka cahaya utama untuk penglihatan malam. Sel batang dapat mendeteksi jumlah cahaya yang sangat rendah, bahkan satu foton. Namun sel ini kurang efektif di bawah tingkat penerangan yang tinggi.
Saat kondisi pencahayaan berubah, sel kerucut akan cepat beradaptasi. Berbeda dengan sel batang yang membutuhkan waktu lebih lama untuk menyesuaikan.
Kemampuan mata untuk beradaptasi ini memiliki implikasi untuk situasi pertempuran. Terutama ketika bajak laut memerlukan navigasi antara area tingkat pencahayaan siang hari dan area yang relatif gelap. Saat menyerang kapal, mereka akan mengambil alih geladak. Jika diperlukan, mereka akan menyelesaikan pertarungan di bawah geladak. Saat berada di bawah, pertempuran menjadi lebih sulit. Supaya bisa menyerang, mata membutuhkan waktu selama beberapa saat untuk menyesuaikan dengan kegelapan.
Ini menjadi salah satu kemungkinan mereka menggunakan penutup mata. Salah satu mata yang ditutup itu akan beradaptasi dengan cepat di kegelapan. Saat bertarung di bawah geladak, mereka akan menggunakan mata yang beradaptasi ini untuk bertarung.
Penutup mata ini memberikan keuntungan yang menakutkan bagi lawan mereka. Para bajak laut dapat melihat lebih jelas daripada musuh.
Namun apakah teori ini akurat? Telah ditunjukkan secara ilmiah bahwa menutup satu mata dapat mempertahankan penglihatan gelap seseorang. Pilot bahkan akan melakukan ini untuk mempertahankan penglihatan malam mereka saat terbang.
Sayangnya sampai saat ini tidak ada catatan sejarah tentang tujuan penggunaan penutup mata oleh para bajak laut.
Ini menimbulkan pertanyaan mengapa marinir pada masa itu juga tidak memakai penutup mata untuk melindungi penglihatan mereka? Tampaknya jika perompak bisa mendapatkan ide itu, marinir dan perwira angkatan laut yang berpengalaman juga bisa mempertimbangkannya.
Gagasan bahwa bajak laut mengenakan penutup mata untuk melindungi penglihatan gelap adalah teori yang menarik. Teori ini secara ilmiah masuk akal jika mempertimbangkan cara kerja mata.
Meskipun demikian, tidak disebutkan alasan ini dalam catatan sejarah dan tidak ada cara untuk mengkonfirmasinya secara arkeologis. Akibatnya, tidak mungkin untuk menguji atau mengkonfirmasi hipotesis itu dengan data saat ini.
Apapun teori yang benar, penutup mata adalah bagian penting dari bajak laut modern. Dan mengetahui kemungkinan alasan di balik penggunaan penutup mata dapat memperkaya wawasan tentang bajak laut.
No comments:
Post a Comment