Monday, September 26, 2022

Cymbospondylus youngorum, Reptil Laut Raksasa Dengan Berat 40 Ton


Temuan besar telah didapatkan dari Pegunungan Augusta, Nevada, Amerika Serikat. Fosil reptil raksasa dengan panjang tubuh mencapai 17 meter dan berat 40 ton itu diberi nama Cymbospondylus youngorum. Paleontologis dari University of Bonn melaporkan makhluk ini mungkin menjadi raksasa pertama di bumi.

Dilansir dari Daily Mail, hewan purba ini berkeliaran di lautan yang sekarang menjadi wilayah Nevada sekitar 246 juta tahun lalu. Fosil tersebut diekstraksi dari lapisan batuan Trias Tengah yang dikenal sebagai Anggota Bukit Fosil (Fossil Hill Member) C. Youngorum merupakan contoh dari ichthyosaurus, kelompok reptil laut sangat sukses yang pertama kali berenang di lautan planet ini antara 250-90 juta tahun silam.

Studi ini dilakukan oleh paleontolog vertebrata bernama Martin Sander dari University of Bonn dan rekan-rekannya. Berdasarkan usia spesies yang baru diidentifikasi ini, tampaknya ichthyosaurus menjadi sangat besar dalam kurun waktu 3 juta tahun. Jauh lebih cepat daripada paus.

“Dari penemuan kerangka pertama di Inggris bagian selatan dan Jerman lebih dari 250 tahun lalu, ‘ikan-sauria’ ini termasuk di antara fosil reptil besar pertama yang diketahui, jauh sebelum dinosaurus,” ujar Martin Sander kepada Daily Mail.

Sisa-sisa fosil Cymbospondylus youngorum pertama kali ditemukan di Pegunungan Augusta pada tahun 1998, khususnya dalam bentuk fragmen tulang belakang makhluk itu. Profesor Sander menuturkan pentingnya penemuan itu tidak segera terlihat, karena hanya beberapa tulang belakang yang terlihat di sisi ngarai.

"Namun, anatomi tulang belakang menunjukkan bahwa ujung depan hewan itu mungkin masih tersembunyi di bebatuan," tambahnya.

Barulah pada bulan September 2011, para peneliti membuktikan gagasan tersebut benar adanya. Dari penggalian didapat tengkorak, kaki depan, dan tulang dada dari ichthyosaurus besar yang terawetkan dengan baik. Sang ahli mengatakan, reptil laut itu merupakan hewan terbesar yang pernah ditemukan dari periode ini.

"Sejauh yang kami tahu, itu bahkan makhluk raksasa pertama yang pernah menghuni Bumi," ujar Profesor Sander.


Hal yang paling menarik dari Cymbospondylus youngorum adalah ukurannya. Kenyataan bahwa makhluk itu muncul 3 juta tahun setelah ichthyosaurus pertama berevolusi dari pendahulunya di darat, mengembangkan sirip dan bentuk hidrodinamika. “Itu waktu yang sangat singkat untuk tumbuh sebesar itu,” kata Sander.

Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Science dengan judul Early giant reveals faster evolution of large body size in ichthyosaurus than in cetaceans pada 24 Desember 2021. Guna mengetahui bagaimana C. youngorum menjadi begitu besar, para peneliti mengunakan pemodelan ekosistem untuk mengeksplorasi aliran energi di jaring makanan lokal pada waktu itu.

“Setelah menjelaskan anatomi tengkorak raksasa secara rinci dan dengan demikian memahami bagaimana hewan ini terkait dengan ichthyosaurus lain, kami ingin memahami pentingnya penemuan baru dalam konteks pola evolusi skala besar dari ichthyosaurus dan ukuran tubuh paus. Untuk melakukan ini, kami perlu mencari tahu bagaimana ekosistem fosil yang diawetkan di Fossil Hill Member mungkin berfungsi,” jelas Lars Schmitz dari Scripps College California yang juga terlibat dalam studi ini.

Analisis menunjukkan bahwa perairan Nevada pernah cocok untuk perkembangan gigantisme semacam itu dan mungkin juga mendukung ichthyosaurus yang lebih besar. Tidak seperti paus modern yang evolusi dalam ukurannya meningkat secara perlahan, ichthyosaurus tampaknya mengalami ledakan mendadak.

“Kami berasumsi bahwa ichthyosaurus juga dapat berevolusi dengan sangat cepat karena mereka adalah makhluk yang lebih besar pertama yang menghuni lautan dunia dan menghadapi persaingan yang lebih sedikit,” tambah Profesor Sander.

Jorge Velez-Juarbe ahli lainnya dalam studi ini mengatakan penemuan dan hasil penelitian ini menyoroti bagaimana kelompok yang berbeda dari tetrapoda laut ukuran tubuhnya berevolusi dengan proporsi yang epik dalam keadaan yang agak mirip tetapi pada tingkat yang berbeda.

“Cymbospondylus youngorum dan Fossil Hill Fauna lainnya adalah bukti ketahanan kehidupan di lautan setelah kepunahan massal terburuk dalam sejarah Bumi. Bisa dibilang ini adalah percikan besar pertama untuk tetrapoda di lautan,” pungkasnya.

“Setelah menjelaskan anatomi tengkorak raksasa secara rinci dan dengan demikian memahami bagaimana hewan ini terkait dengan ichthyosaurus lain, kami ingin memahami pentingnya penemuan baru dalam konteks pola evolusi skala besar dari ichthyosaurus dan ukuran tubuh paus. Untuk melakukan ini, kami perlu mencari tahu bagaimana ekosistem fosil yang diawetkan di Fossil Hill Member mungkin berfungsi,” jelas Lars Schmitz dari Scripps College California yang juga terlibat dalam studi ini.

Analisis menunjukkan bahwa perairan Nevada pernah cocok untuk perkembangan gigantisme semacam itu dan mungkin juga mendukung ichthyosaurus yang lebih besar. Tidak seperti paus modern yang evolusi dalam ukurannya meningkat secara perlahan, ichthyosaurus tampaknya mengalami ledakan mendadak.

“Kami berasumsi bahwa ichthyosaurus juga dapat berevolusi dengan sangat cepat karena mereka adalah makhluk yang lebih besar pertama yang menghuni lautan dunia dan menghadapi persaingan yang lebih sedikit,” tambah Profesor Sander.

Jorge Velez-Juarbe ahli lainnya dalam studi ini mengatakan penemuan dan hasil penelitian ini menyoroti bagaimana kelompok yang berbeda dari tetrapoda laut ukuran tubuhnya berevolusi dengan proporsi yang epik dalam keadaan yang agak mirip tetapi pada tingkat yang berbeda.

“Cymbospondylus youngorum dan Fossil Hill Fauna lainnya adalah bukti ketahanan kehidupan di lautan setelah kepunahan massal terburuk dalam sejarah Bumi. Bisa dibilang ini adalah percikan besar pertama untuk tetrapoda di lautan,” pungkasnya.

No comments:

Post a Comment