Sunday, September 11, 2022

Kerangka 'Vampir' Wanita yang Digembok Ditemukan di Kuburan Polandia


Sisa-sisa kerangka "vampir" perempuan ditemukan di kuburan abad ke-17 di desa Pien, Polandia. Uniknya, ada sabit atau arit di leher "vampir" tersebut untuk mencegahnya bangkit dari kematian.

Profesor Dariusz Poliński dari Nicholas Copernicus University memimpin penggalian arkeologi yang mengarah pada penemuan sisa-sisa kerangka tersebut. Daily Mail melaporkan bahwa kerangka tersebut ditemukan mengenakan topi sutra dan punya sebuah gigi depan yang menonjol. Topi ini menunjukkan bahwa wanita itu mungkin berasal dari kelas sosial yang tinggi.

"Arit tidak diletakkan rata tetapi diletakkan di leher sedemikian rupa sehingga jika si mendiang mencoba untuk bangun ... kepalanya akan terpenggal atau terluka," kata Poliński kepada Daily Mail.

Pada abad ke-11, warga Eropa Timur melaporkan ketakutan akan vampir dan mulai memperlakukan orang mati dengan ritual anti-vampir, menurut majalah Smithsonian. Mereka percaya bahwa "beberapa orang yang meninggal akan mencakar jalan keluar dari kubur sebagai monster penghisap darah yang meneror yang hidup".

Tidak jarang di daerah Eropa Timur ditemukan situs pemakaman dengan mayat yang batang tenggorokannya dipalu dengan batang logam. Orang-orang pada saat itu percaya ini adalah salah satu cara untuk memastikan orang tersebut tetap mati.

Di beberapa bagian benua Eropa -terutama di kalangan orang Slavia- kepercayaan pada legenda vampir menjadi begitu luas sehingga menyebabkan histeria massal, dan bahkan menyebabkan eksekusi orang yang dianggap vampir.

Orang yang meninggal dengan cara yang tidak tepat waktu -seperti karena bunuh diri- juga sering dicurigai sebagai vampir, dan tubuh mereka akan dimutilasi untuk mencegah mereka bangkit dari kematian

Sebelumnya, pada 2015, para arkeolog di desa Drewsko, 130 mil atau 209 kilometer jauhnya dari desa Pien, menemukan lima kerangka yang terkubur dengan cara yang sama di pemakaman berusia 400 tahun itu.

Sabit ditemukan menempel di tenggorokan seorang pria dewasa, yang berusia antara 35 hingga 44 tahun, dan seorang wanita dewasa berusia sekitar 35 hingga 39 tahun.

Seorang wanita yang lebih tua, yang berusia 50 hingga 60 tahun ketika dia meninggal, dimakamkan dengan sabit di pinggangnya, dan batu berukuran sedang di tenggorokannya.

Dua kuburan lagi, keduanya dengan sabit ditempatkan di tenggorokan kerangka, mengungkapkan seorang wanita dewasa berusia antara 30 dan 39 tahun, dan seorang gadis muda yang baru berusia 14 hingga 19 tahun.

Science Alert melaporkan, pada abad ke-17 praktik penguburan semacam itu "menjadi umum di seluruh Polandia sebagai tanggapan atas wabah vampir yang dilaporkan."

"Cara lain untuk melindungi dari kembalinya orang mati termasuk memotong kepala atau kaki, menempatkan mendiang menghadap ke bawah untuk menggigit ke tanah, membakar mereka, dan menghancurkan mereka dengan batu," kata Poliński kepada New York Post.

Metode penguburan anti-vampir umum lainnya adalah adanya batang logam yang dipalu melalui kerangka. Adapun sisa-sisa kerangka di Polandia yang baru ditemukan ini memiliki sabit di lehernya dan gembok di jempol kakinya untuk menahannya.

Poliński mengatakan bahwa jempol kaki yang digembok yang melekat pada kaki kiri kerangka itu kemungkinan melambangkan "penutupan babak dan ketidakmungkinan untuk kembali".

 

No comments:

Post a Comment