Saturday, September 10, 2022

Ilmuwan Berencana Buka Portal ke Dunia Paralel, Bagaimana Caranya?


Bisakah 2019 menjadi tahun di mana manusia berhasil membuka portal ke dimensi lain yang mencerminkan dunia kita sendiri?

Para ilmuwan di Ridge National Laboratory berharap demikian. Mereka telah menyelesaikan pembangunan gedung serta melengkapi peralatan yang akan digunakan untuk eksperimen dunia paralel­–sebuah semesta lain yang disebut-sebut mirip dengan kehidupan yang kita jalani saat ini.

Proyek tersebut disampaikan oleh Leah Broussard, fisikawan yang terlibat, dalam sebuah wawancara dengan NBC, pekan lalu. Ia mengatakan sedang berusaha mengungkap “dunia bayangan tersembunyi yang aneh” bersama dengan timnya.

Penemuan dunia tersembunyi ini mungkin terdengar seperti fiksi ilmiah dari serial televisi Strangers Things. Namun, gagasan tersebut telah berulang kali disampaikan oleh para fisikawan untuk menjelaskan hal-hal yang tidak normal. Sayangnya, belum ada bukti kuat yang muncul.

Gagasan tentang dunia paralel muncul pada 1990-an ketika para fisikawan sedang mengukur waktu yang diperlukan partikel neutron untuk terurai menjadi proton begitu dikeluarkan dari inti atom.

Dua eksperiman terpisah memperlihatkan neutron terurai pada tingkat yang berbeda­–tidak membusuk dan menjadi proton pada level yang sama.

Yang pertama, neutron bebas tertangkap oleh medan magnet dan ‘digiring’ ke dalam perangkap botol laboratorium. Sementara yang lainnya terdeteksi oleh penampakan partikel proton berikutnya dari aliran reaktor nuklir.

Hasilnya menunjukkan bahwa partikel-partikel yang ditembakkan dari aliran reaktor nuklir bertahan sekitar 14 menit dan 48 detik. Angka ini sembilan detik lebih lama daripada yang berasal dari perangkap botol.

Tampaknya memang perbedaan yang kecil, tapi itu membingungkan para ilmuwan.

Eksperimen itu dianggap memberikan informasi mengenai keberadaan dunia paralel: bahwa ada dua masa hidup neutron yang terpisah. Bisa jadi 1% neutron melintasi kesenjangan antara realitas kita dan dunia paralel sebelum menyebrang kembali dan kemudian memancarkan proton yang terdeteksi.

Di masa kini, eskperimen terbaru akan menembakkan seberkas neutron pada dinding yang tidak bisa ditembus. Pada sisi lain dinding, detektor neutron akan dipasang–itu biasanya tidak akan mendeteksi apa-apa.

Namun, jika detektor nantinya mencatat keberadaan neutron, maka teorinya adalah bahwa mereka mungkin berhasil melewati dinding dengan ‘berosilasi’ ke dunia paralel lalu muncul kembali ke alam semesta ini.            

“Hanya yang bisa berosilasi dan kembali ke dunia kita yang bisa dideteksi,” kata Broussard.

Lebih lanjut, tim akan mengatur medan magnet pada dua sisi dinding yang dapat mereka ubah kekuatannya. Diharapkan itu dapat memberikan kekuatan tertentu yang membantu osilasi partikel.

Jika mereka bisa mendekteksi neutron di sisi jauh dinding, itu bisa memiliki implikasi yang mendalam.

Keberadaan dunia paralel juga mungkin bisa menjelaskan kurangnya isotop Lithium 7 di alam semesta kita, yang menurut pata fisikawan tidak sesuai dengan yang diciptakan Big Bang.

Deteksi sinar kosmik berenergi tinggi yang berasal dari luar galaksi kita juga bisa dijelaskan dengan keberadaan dunia cermin. Mereka terlalu kuat untuk melakukan perjalanan hanya melalui alam semesta yang diamati, tetapi jika mereka telah terombang-ambing ke bidang cermin dan kemudian kembali lagi, maka bisa menjelaskan mengapa itu terjadi.

No comments:

Post a Comment