Untuk pertama kalinya, para arkeolog menemukan jejak-jejak desa tepi danau dari Zaman Perunggu di bawah permukaan Danau Luzern, Swiss. Penemuan itu menunjukkan bahwa Kota Luzern sudah dihuni oleh manusia setidaknya sejak 3.000 tahun yang lalu.
Periode ini 2.000 tahun lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, kata para peneliti seperti dilansir Swissinfo.ch. Jejak-jejak desa hunian di atas tiang atau rumah panggung itu terungkap saat pemerintah setempat sedang memasang pipa bawah air di area pelabuhan. Sisa-sisa desa itu kemudian ditemukan oleh para arkeolog bawah air sekitar empat meter di bawah permukaan air.
Meskipun para peneliti telah lama berupaya mencari bukti adanya permukiman paling awal di wilayah Luzern, lapisan lumpur yang tebal telah mengaburkan jejak-jejak desa tersebut. Menurut pernyataan dari pemerintah setempat, pembangunan pipa di Danau Luzern telah menawarkan kesempatan kepada para arkeolog bawah air untuk memeriksa dasar danau tersebut dari dekat.
Penyelaman pertama dilakukan pada Desember 2019. Lalu dilakukan lagi antara Maret 2020 dan Februari 2021. Hasilnya, tim arkeolog bawah air menemukan sekitar 30 tiang kayu dan 5 pecahan keramik di kedalaman sekitar 10 hingga 13 kaki. Itu setara dengan kedalaman sekitar tiga hingga empat meter.
“Penemuan baru dari lembah Danau Luzern ini mengkonfirmasi bahwa orang-orang menetap di sini sejak 3.000 tahun yang lalu,” kata pernyataan pemerintah setempat tersebut.
“Dengan bukti ini, Kota Luzern tiba-tiba menjadi sekitar 2.000 tahun lebih tua dari yang dibuktikan sebelumnya.”
Para ahli menggunakan analisis radiokarbon untuk menentukan usia artefak-artefak tersebut. Hasilnya, benda-benda kuno itu teridentifikasi berasal dari sekitar tahun 1000 Sebelum Masehi.
Masa tersebut adalah periode ketika wilayah tersebut masih “membentuk kawasan permukiman yang ideal dan mudah dijangkau” di sekitar cekungan danau, menurut Art Newspaper.
Tim peneliti mengidentifikasi tongkat-tongkat kayu yang ditemukan di situs tersebut sebagai penyangga yang digunakan di tempat-tempat tinggal di atas tiang atau rumah-rumah pesisir prasejarah yang berdiri di atas tiang-tiang. Tempat tinggal semacam ini umum ditemukan di dan sekitar Pegunungan Alpen antara tahun 5000 dan 500 Sebelum Masehi, catat Unesco.
Penemuan ini diyakini dapat memberi para peneliti wawasan yang berguna tentang periode Neolitik dan Zaman Perunggu Eropa. “Kayunya sangat lembut di luar dan keras di dalam,” ujar arkeolog Andreas Mäder kepada Swiss Radio and Television (SRF). "Sesuatu seperti itu adalah tipikal tumpukan prasejarah."
Smithsonian Magazine memberitakan, untuk saat ini penelitian yang dilakukan oleh para arkeolog tersebut terbatas oleh parit yang mengelilingi pipa-pipa bawah air. Jejak-jejak permukiman yang terendam lainnya kemungkinan tersembunyi di dekatnya, tetapi tim akan membutuhkan dana tambahan untuk menyelidiki daerah tersebut lebih lanjut.
Heritage Daily melaporkan, Danau Luzern adalah perairan seluas 44 mil persegi yang mencapai kedalaman hingga 1.424 kaki. Menurut pernyataan dari pemerintah setempat, Kota Luzern sendiri didirikan 800 tahun yang lalu. Catatan tertulis menunjukkan bahwa manusia telah menetap di daerah tersebut pada abad ke-8 Masehi, tetapi sampai sekarang bukti arkeologis tentang tempat tinggal sebelumnya masih sedikit.
Permukaan air Danau Luzern naik secara signifikan selama berabad-abad berikutnya. Danau itu kemungkinan mencapai ketinggian permuakaan air seperti saat ini selama abad ke-15, menurut pernyataan tersebut.
Pengumuman penemuan jejak-jejak desa kuno oleh para arkeolog itu bertepatan dengan ulang tahun kesepuluh Unesco yang menambahkan "Tempat-Tempat Hunian di Atas Tiang Prasejarah di sekitar Pegunungan Alpen" ke Daftar Warisan Dunia. Secara total, tulis Caroline Bishop untuk Local Switzerland pada 2017, daftar itu mencakup 111 situs di seluruh Eropa, termasuk 56 situs di Swiss.
Seperti yang dicatat Unesco dalam pernyataan tahun 2011, "Permukiman-permukiman itu adalah kelompok unik dari situs-situs arkeologi yang sangat terpelihara dengan baik dan kaya budaya, yang merupakan salah satu sumber terpenting untuk studi masyarakat agraris awal di wilayah tersebut."
No comments:
Post a Comment